Tuesday 17 November 2009

Produk Peternakan Lebah Madu

Produk Peternakan Lebah Madu

Madu adalah zat manis alami yang dihasilkan lebah dengan bahan baku

Madu

Madu ada
lah zat manis alami yang dihasilkan lebah dengan bahan baku
nektar bunga. Nektar adalah senyawa kompleks yang dihasilkan kelenjar
tanaman dalam bentuk larutan gula. Madu merupakan sumber energi dan bahan
yang diubah menjadi lemak d
an glikogen. Lebah madu memperoleh sebagian
energi dari karbohidrat dalam bentuk gula. Perubahan nektar menjadi
madu dimulai ketika lebah pekerja membawa nektar ke sarangnya. Nektar yang
berhasil dibawa pulang diberikan kepada lebah pekerja lainnya untuk
dicampur dengan air liur di mulutnya dan dihilangkan airnya untuk mencegah
peragian. Lebah pekerja mengunyahnya sambil menambahkan diastase dan
invertase, bahan tadi diproses menjadi madu.



Bentuk madu berupa cairan kental. Warnanya bening atau kuning pucat
sampai cokelat kekuningan. Rasanya khas, yaitu manis dengan aroma enak dan
segar. Jika dipanaskan, aromanya menjadi lebih kuat tetapi bentuknya
tak berubah. Madu yang baik adalah madu yang memenuhi Standar
Internasional. Secara garis besar madu memiliki kandungan-kandungan yang penting
seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Kandungan Madu.
No. Kandungan madu*) Bobot kandungan
1. Energi 294 kalori
2. Karbohidrat 9,5 g
3. Air 24 g
4. Fosfor 16 mg
5. Kalsium 5 mg
6 Vitamin C 4 mg
Keterangan : *) dalam 100 gram madu

Dalam madu juga terdapat substan-substan mineral lain, diantaranya
Natrium, Magnesium, Besi, dan Kalium. Selain itu di dalam madu juga
terdapat vitamin-vitamin dan hormon yang berguna untuk proses metabolisme
(Perum Perhutani Unit II, 1986). Sebetulnya, khasiat madu amat berkaitan
dengan kandungan gulanya yang tinggi yakni fruktosa 41%, glukosa 35%, dan
sukrosa 1,9% serta unsur kandungan lainnya, seperti tepung sari
ditambah berbagai enzim pencernaan, lalu ada vitamin A, vitamin B1, vitamin
B2, antibiotika, dan lainnya. Manfaat madu diantaranya bisa menggantikan
antibiotika bagi pasien pengidap kanker, obat rematik dan juga
menyembuhkan efek sampingan suatu obat.

Royal Jelly

Royal jelly atau sari madu adalah cairan putih seperti susu, agak
masam, berbau agak tajam, dan agak pahit. Bahan bakunya adalah tepung sari
tamanan. Kandungan gizi royal jelly berupa protein 45%, lemak 13%, gula
20%, garam mineral, aneka vitamin (B-kompleks, H dan E). Selain itu
royal jelly juga mengandung enzim pencernaan, hormon gonadotropin yang
bisa menstimulir organ reproduksi ratu dan pemasakan telur, dan
antibiotika germisidin yang dapat mencegah pertumbuhan jamur dan mikroorganisme.
Vitamin H atau biotin yang terdapat pada royal jelly berfungsi dalam
mengatur lemak dan protein dalam tubuh, memperlancar proses asimilasi,
mengaktifkan kembali kelenjar tubuh yang tidak dapat bekerja normal,
serta menghilangkan rasa lelah. Royal Jelly dimanfaatkan
untuk menjaga stamina dan menyembuhkan penyakit, bahan campuran
kosmetika, dan bahan campuran obat-obatan. Menurut Sumoprastowo dan Suprapto,
1980 sari madu adalah sekresi kelenjar hipofaring lebah pekerja muda yang
juga berisi vitamin B1, B2, B3, B5, B6, Be, vitamin H dan vitamin E.

Malam lebah
Malam lebah adalah hasil proses metabolisme dari kelenjar malam yang
dimiliki oleh lebah, dimana hasil dari metabolisme itu akan dikeluarkan
(diekskresikan) melalui ruas-ruas bagian abdomen. Malam lebah yang
dihasilkan oleh lebah pekerja tidak dikumpulkan oleh lebah dari bunga,
tetapi dibuat dalam kelenjar yang terletak di sebelah bawah perut lebah
dengan meminum madu dan memakan tepung sari sebanyak-banyaknya. Warna
malam bervariasi, putih, kuning, atau oranye bersih dan beraroma
tanam-tanaman. Manfaat malam lebah adalah untuk bahan membatik, lilin penerangan,
industri kosmetik, krim dingin, lipstick dan berbagai lotion. Pada
industri farmasi, malam lebah dipergunakan untuk bahan pembuatan plester
atau kain pembalut, obat-obatan luar, campuran bahan-bahan tahan air atau
waterproof, cairan tinta, campuran pensil, campuran semir, dan zat
pengilat. Lilin lebah mengandung senyawa organik hidrokarbon dan asam lemak
jenuh dan tak jenuh, ester-ester dan alkohol monoester, kolesterol, dan
mineral-mineral tertentu dalam jumlah sedikit.

Polen
Polen merupakan alat kelamin jantan dari tanaman. Bentuknya dapat
bermacam-macam seperti bulat bundar, bulat telur, bersudut dan lain-lain.
Kadang-kadang tampak seperti butir-butir tepung yang sangat halus,
kering dan ringan, namun ada pula yang berbentuk gumpalan-gumpalan besar dan
berat sehingga tidak mudah terbawa oleh angin. Polen adalah tepung sari
bunga. Tepung sari merupakan bahan halus seperti bubuk yang terdapat di
ujung benang sari bunga. Warnanya kekuning-kuningan. Kandungan vitamin,
enzim, dan hormonnya tinggi. Kombinasi tepung sari dengan madu oleh
manusia dapat digunakan untuk mengobati hipertonik karena mengandung
vitamin A, B, C, dan P yang tinggi, mencegah pendarahan otak, dan melindungi
selaput jantung. Dalam industri kosmetik, tepung sari dipakai untuk
campuran pembuatan krim karena sangat berguna untuk mencegah kerusakan
kulit, terutama bagi wanita .

Propolis
Propolis merupakan cairan lengket dari pepohonan dan kuncup bunga
berbagai tanaman. Bahan ini bukan sebagai bahan pakan tetapi merupakan
bahan bangunan yang disebut lem lebah. Bahan ini dipakai sebagai perekat
sarang karena sifatnya yang lentur, lekat, dan kuat. Propolis berwarna
cokelat atau kuning kemerah-merahan. Baunya khas. Bahan itu banyak
mengandung senyawa organik, diantaranya yang terbanyak adalah resin atau
dammar, malam, minyak yang mudah menguap, dan mineral. Dalam dunia
pengobatan, propolis dapat digunakan untuk mengobati saluran pernafasan dan
paru-paru karena mempunyai sifat antibakteri, sedangkan dalam dunia
industri digunakan sebagai bahan plester dan lak.

Beevenom
Beevenom atau racun lebah adalah suatu bentuk perubahan dari alat
pengantar telur. Sengat ini digunakan untuk menghalau pengganggu sarangnya.
Sengatannya dapat menimbulkan rasa sakit, kemudian bengkak, karena
pengaruh racunnya. Manusia yang disengat lebah dalam jumlah banyak akan
mengalami paralisa pernafasan yang berakibat pada kematian, tetapi
sengatan lebah dalam jumlah tertentu akan mengobati beberapa penyakit karena
racunnya mengandung bahan yang berguna untuk pengobatan. Beevenom ini
memiliki daya guna yang cukup efektif untuk mengobati rematik, neuritis,
asma, hipertonik, poliarthritis, dan sakit kepala karena gangguan
syaraf.

Labels:

Koloni dan Pakan Lebah Madu

Lebah madu hidup berkoloni. Jumlah populasi koloni tergantung pada

Lebah madu hidup berkoloni. Jumlah populasi koloni tergantung pada
kualitas dan potensi lebah ratu. Kemampuan bertelur ratu tidak
sama,
tergantung dari strain, queen rearing procedure (pemeliharaan), dan breeding
program (pembudidayaan). Dalam koloni madu dikenal tiga kasta, yaitu
seekor lebah ratu, sekitar 200-300 lebah jantan, dan 10.000-100.000 lebah pekerja.

Lebah Ratu
Lebah ratu hanya seekor dalam sarang, dan tidak ada rajanya. Ia dua
kali lipat lebih panjang dan 2,8 kali berat lebah pekerja. Jika ada dua,
kedua ratu akan berkelahi memperebutkan kedudukan ratu, tetapi
disamping itu ratu memiliki watak yang halus, sabar, dan mencintai rakyatnya,
ia tidak mau menyengat meskipun diganggu kecuali ada ratu lain di dalam
sarangnya. Lebah ratu dapat menyengat berkali-kali tanpa rusak tubuhnya
atau binasa. Dari seluruh penghuni sarang, lebah ratu memiliki bentuk
paling besar dan bobot paling berat. Lebah ratu kebal terhadap segala
macam penyakit karena pakan yang dikonsumsinya sehari-hari adalah royal
jelly. Tugasnya bertelur terus-menerus untuk mengembangbiakkan
lebah-lebah baru. Ia menelurkan telur yang akan menjadi lebah pekerja, lebah
jantan, dan kadang-kadang calon lebah ratu. Lebah ratu mengalami
perkawinan hanya satu kali selama hidupnya, yaitu pada awal kedewasaannya.
Lebah ratu menghasilkan dua macam telur, yaitu telur subur yang
menghasilkan lebah pekerja dan lebah ratu, dan telur tak subur yang menghasilkan
lebah jantan.

Lebah Jantan
Lebah jantan tidak bekerja. Ciri yang menarik perhatian adalah matanya
yang besar. Lebah jantan berukuran lebih kecil dibanding lebah ratu,
tetapi lebih besar dibanding lebah pekerja. Warnanya kehitaman, suara
dengungannya keras, kakinya tidak memiliki bakul untuk menyimpan tepung
sari bunga, dan bibirnya tidak memiliki selang pipa penghisap madu.
Ekornya tidak bersengat dan sifatnya tenang. Tugasnya hanyalah mengawini
lebah ratu muda. Di dalam sarang ia bertugas menjaga sarang, membersihkan
sarang dari kotoran, dan beberapa tugas ringan lainnya. Fungsi utama
lebah jantan adalah mengawini calon lebah ratu.

Lebah Pekerja
Ukuran tubuh lebah pekerja lebih kecil daripada lebah ratu dan lebah
jantan. Bentuk tubuhnya ramping, warnanya hitam kecokelatan, ekornya
memiliki sengat yang lurus dan berduri. Dengan sengatnya, lebah pekerja
akan menyerang apa pun yang mencoba mengganggu atau berusaha memasuki
sarangnya, tetapi mereka tidak pernah menyerang lebah ratu. Sengat lebah
pekerja hanya dapat digunakan sekali dalam hidupnya. Sesudah menyengat
ia akan mati. Ia juga tidak dapat tersesat karena ia memiliki indra
mengenal rumah yang tajam, selain itu ia juga memiliki ketajaman mengenal
kualitas makanan. Di dalam sarang, setiap lebah pekerja melakukan tugas
tertentu sesuai dengan umurnya. Pembagian tugas dan organisasi lebah
madu sangat teratur, tertib, dan disiplin atas dasar kesadaran diri. Yang
mengatur segala-galanya dalam sarang adalah lebah rumah tangga,
sedangkan tugas di luar sarang menjadi tanggung jawab lebah lapangan.
Kegiatannya tidak pernah terhenti selama hidup di dalam koloninya. Setelah
dilahirkan lebah pekerja menjadi lebah rumah tangga. Tugasnya membersihkan
bilik yang kosong agar dapat digunakan kembali kemudian menjadi lebah
pekerja yang bertugas menjaga dan memberi pakan larva. Tugas selanjutnya
adalah membangun bilik baru dan memperbaiki bilik yang lama kemudian
lebah pekerja mulai menyimpan nektar dan serbuk sari yang dibawa
teman-temannya. Pada saat ini disebut lebah pengolah madu, tugasnya memproses
nektar menjadi madu, memeram madu, dan membuat campuran madu dengan
tepung sari. Selanjutnya mereka berfungsi sebagai lebah penjaga yang
bertugas menjaga sarang. Lebah pekerja yang paling tua dan paling gesit
adalah lebah pencari pakan. Tugasnya mengumpulkan dan mencari serbuk sari
dan nektar. Di lapangan, lebah pekerja giat melakukan tugasnya saat suhu
ada pada angka 150C sampai 400C. Pada suhu di atas 320 C banyak lebah
pencari pakan bergeser tugasnya ke pengumpulan air untuk menyejukkan
sarang.

Koloni Lebah
Koloni lebah juga merupakan produk peternakan lebah madu karena koloni
lebah ini juga diperjualbelikan bagi peternak yang membutuhkan koloni
lebah untuk memulai usahanya. Satu koloni lebah terdiri dari satu ratu,
beberapa jantan, dan banyak sekali lebah pekerja. Satu koloni madu
memiliki harga yang berbeda-beda tergantung dari jumlah lebah yang diminta.


Tanaman Pakan Lebah
Populasi tanaman di dunia ini, selalu mengalami perubahan,
perpindahan, dan pergantian. Proses perubahan ini berlangsung sangat lambat,
tetapi terus menerus. Perubahan ini dinamakan evolusi organik. Penyebaran
tanaman dan kontribusi aktivitas manusia di tempat itu membawa perubahan
kimiawi dalam tanah yang akan mengakibatkan perubahan tanaman yang
tumbuh di lahan tersebut. Tanaman bermadu pun memiliki perubahan macam dan
jumlah pada suatu tempat dan suatu saat, atau musim, dari musim
paceklik sampai musim panen.

Lebah memiliki kesukaan terhadap tepung sari tertentu. Tetapi kesukaan
mengumpulkan nektar ini adalah karena kandungan gulanya. Makin banyak
nektar mengandung gula, makin senang lebah mengunjungi bunga tersebut.
Nektar yang hanya mengandung kurang dari 4% gula tidak menarik baginya.
Lebah juga mengunjungi sejenis bunga pada waktu tertentu, sehingga
karena sifat aktivitas ini, lebah membantu keberhasilan pembuahan tanaman.
Di daerah tropis, curah hujan menentukan pertumbuhan tanaman. Curah
hujan dan kelembaban udara mempengaruhi hasil nektar. Pada waktu musim
hujan, hasil nektar baik karena tanaman pakan lebah berbunga lebat. Bunga
mengeluarkan nektar hanya pada cuaca yang sejuk sehingga sering dilihat
lebah mencari madu pada saat pagi atau sore hari. Aktifitas pada siang
hari yang panas tidak dilakukan untuk mencari nektar karena bunga hanya
sedikit mengeluarkan nektarnya selain itu lebah sibuk untuk mencari air
guna menyejukkan sarangnya.

Labels:

Spesies Lebah

Lebah madu adalah salah satu serangga yang menguntungkan bagi manusia

Lebah madu adalah salah satu serangga yang menguntungkan bagi manusia
karena mampu menghasilkan madu. Lebah madu seperti organisme lain sangat
dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan ini meliputi
faktor biotik dan abiotik.

Faktor lingkungan ini baik secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi aktifitas hidup, keadaan makanan di alam
dan perkembangan populasinya. Faktor biotik terdiri dari keanekaragaman
tanaman penghasil nektar dan tepung sari serta hama penyakit, sedangkan
faktor abiotik yang mempengaruhinya terdiri dari temperatur, tinggi
tempat, kelembaban udara, curah hujan dan lama penyinaran matahari.

Lebah madu menghasilkan madu yang merupakan suatu makanan yang
menakjubkan karena khasiat yang dimilikinya. Selain itu, lebah madu juga
menghasilkan malam atau lilin lebah, propolis atau perekat lebah, susu madu
atau royal jelly dan manna (honeydew). Lebah madu juga sangat bermanfaat
terutama untuk penyerbukan tanaman buah, sayuran, dan biji-bijian.

Bangsa lebah beranggotakan 12.000 spesies. Kebanyakan serangga ini
hidup soliter, kecuali suku Apidae yang hidup berkoloni. Lebah madu adalah
insekta sosial yang selalu hidup dalam suatu keluarga besar, yang
disebut koloni lebah. Setiap sarang dihuni oleh satu koloni lebah. Keunikan
koloni lebah ini adalah mempunyai polimorfisme, yaitu anggotanya
memiliki keunikan anatomis, fisiologis, dan fungsi biologis yang berbeda satu
golongan dari golongan atau strata yang lain. Lebah madu secara
taksonomi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Animal
Filum : Arthropoda
Kelas : Hexapoda atau Insecta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Apidae

Genus : Apis
Spesies : A. dorsata F.
A. florea F.
A. indica F.
A. mellifera L.

Sebagai serangga sosial, lebah dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
yang hidup soliter dan yang hidup berkoloni. Yang hidup soliter lebih
banyak jenisnya dibandingkan dengan yang koloni. Lebah berkoloni adalah
lebah yang hidup bersama dalam suatu kelompok besar dan membentuk suatu
masyarakat. Setiap anggotanya tidak dapat dipisahkan dari anggota
lainnya. Famili Apidae merupakan jenis lebah penghasil madu sejati. Yang
paling penting sebagai penghasil madu dan malam adalah lebah madu dari
genus Apis. Spesies yang paling penting untuk diternakkan atau dipanen
hasil madunya adalah lebah madu A. mellifera dari Eropa, A. adonsonii dari
Afrika, A. dorsata dan A. indica dari Asia.

Apis dorsata
Lebah madu A. dorsata hidup di hutan lebat sebagai lebah madu liar dan
belum pernah berhasil diternakkan dalam stup. Sarangnya terletak di
dalam hutan, alam terbuka dan terlindungi dari hujan dan sengatan sinar
matahari. Indonesia menyebutnya lebah hutan atau lebah raksasa. Lebah
raksasa ini merupakan lebah madu yang paling produktif dan penghasil malam
lebah terbanyak. Madunya lebih encer daripada madu lebah biasa. Kalau
terganggu, lebah ini akan menyerang musuhnya secara berkawan. Sifatnya
liar dan galak. Satu koloni hanya terdiri dari sebuah sisir yang sangat
besat ukurannya, hasil madunya bisa mencapai 20 kg.

Apis florea
Lebah ini mengumpulkan madu selalu pada pagi hari. Jenis lebah ini
termasuk lebah madu dari marga Apis yang paling kecil ukurannya diantara
spesies lebah madu lainnya. Habitat hidupnya di daerah payau. Koloninya
membuat sarang sebesar telapak tangan yang menggantung di cabang-cabang
pohon. Hasil madu dan malamnya sedikit. Lebah madu ini berfungsi
sebagai penyerbuk bunga-bunga kecil.

Apis indica
Di Indonesia A. indica lebih dikenal dengan nama lebah lalat. Lebah
ini dapat diternakkan secara sederhana dengan glodok atau secara modern
dalam stup (kotak lebah). Lebah liar dari jenis ini bersarang di
celah-celah batu atau gua. Ciri khas lebah madu ini adalah jinak dan gampang
diternakkan dalam stup dan tidak suka gerakan kasar. Kalau tidak dalam
keadaan terjepit, lebah ini tidak akan menyengat. Lebah yang menyengat
akan segera mati karena sengatnya tertinggal. Lebah ini cukup produktif,
sehingga banyak dipelihara masyarakat desa sekitar hutan secara
tradisional dengan menggunakan glodok dari batang kelapa atau batang randu.
Hasilnya adalah madu dan larva lebah yang dikonsumsi sebagai lauk pauk.
Di Jawa, malam lebah digunakan untuk membatik.

Apis mellifera
Lebah madu ini aslinya berasal dari daerah subtropis, yaitu benua
Eropa. Ciri khas lebah madu Eropa ini adalah memiliki gelang berwarna
kekuningan di belakang abdomen (rongga perut yang berisi alat pencernaan).
Warna tubuh bervariasi dari cokelat gelap sampai kuning hitam. Sifatnya
sabar dan selalu menjaga sarangnya agar tetap bersih. Lebah madu Eropa
ini sudah lama dijinakkan dan dibudidayakan orang. Di daerah beriklim
dingin, lebah ini tidak terlalu agresif dan kurang suka bermigrasi,
tetapi peka terhadap penyakit. Produktivitas madunya tinggi sehingga banyak
yang beternak lebah madu A. mellifera.

Labels:

Lokasi & Budidaya

Lokasi bagi peternakan lebah hendaknya berada di daerah yang berhawa

Lokasi

Lokasi bagi peternakan lebah hendaknya berada di daerah yang berhawa
sejuk dan nyaman, tidak berangin kencang, tidak bising, dan dekat aliran

air atau yang menghadap ke arah timur, agar dapat menerima sinar
matahari pagi untuk kesehatan rumah tangga lebah. Lokasi peternakan lebah
tidak boleh terlalu panas atau terlalu dingin karena dapat mempengaruhi
produksi madu. Jarak antara stup hendaknya paling sedikit dua meter.
Jarak lokasi dengan sumber air minimal 200-300 meter agar memudahkan lebah
menyejukkan sarangnya di musim kemarau. Dalam pembudidayaan lebah
diperlukan lokasi yang baik. Selain krit
eria diatas, penentuan lokasi
hendaknya memperhatikan ketersediaan air bersih sepanjang tahun, suhu udara
20–34 0C dengan kelembaban 70-80%, jauh dari bau dan asap yang
menyengat, tersedianya pakan lebah berupa nektar dan tepung sari yang cukup
dengan jarak radius terbang lebah yaitu 1,5–2,0 km, serta mengetahui
jenis
tanaman pakan, jenis bunga yang disukai dan masa pembungaan tanaman.

Budidaya

Denga
n jalan pengembangbiakkan, lebah penghasil madu dapat ditingkatkan
mutu
nya. Mutu yang dikehendaki meliputi bermacam-macam sifat ekonomis,
yaitu kesuburan berkembang biak, aktif mengumpulkan nektar dan makanan,
kebal terhadap serangan penyakit, tidak mudah hijrah, berumur panjang,
memiliki kemampuan terbang yang baik, ketajaman penciuman, pertahanan
diri yang kuat, rajin menyimpan madu dan hemat, memiliki kemampuan
membangun sarang yang baik, jinak, berwatak halus, memiliki sifat menjaga
kebersihan dan kerapihan, tidak suka menyerang dan marah, tetapi tidak
kehilangan sifat mempertahankan diri. Peternak yang hanya memiliki
beberapa koloni, cukup memilih ratu yang terbaik diantara koloni yang ada.
Tujuan utamanya adalah produktivitas. Ada tiga cara untuk budidaya ratu
lebah yaitu Miller, Doolitle, dan Stanley.
Lebah pekerja adalah lebah berkelamin betina tidak sempurna dan dalam
siklus hidupnya tidak melakukan perkawinan. Dalam keadaan memaksa,
misalnya ratu atau larva calon ratu tidak ada maka lebah pekerja akan
bertelur karena naluri kebetinaannya dan sebagai usaha mempertahankan
koloninya, akan tetapi telur yang dihasilkan adalah telur yang tidak dibuahi
sehingga jika menetas akan menjadi lebah jantan. Pada akhirnya koloni
lebah akan punah dengan sendirinya. Kejadian tersebut dalam kehidupan
lebah madu disebut sifat parthogenesis. Dalam perkawinan lebah madu, ada
dua peristiwa yang sangat menentukan terhadap aktivitas perkembangan
koloni yaitu inbreeding dan out-breeding.

a Inbreeding
Inbreeding adalah pembiakan atau perkawinan ternak yang induknya
mempunyai hubungan keturunan yang sangat dekat. Inbreeding mempunyai pengaruh
negatif terhadap pertumbuhan, penurunan produksi dan efisiensi
reproduksi, serta lebih mudah terpengaruh oleh keadaan lingkungan yang jelek
sehingga tingkat kematian anak lebih tinggi. Daya penetasan hanya sebesar
50% dan produktivitas koloni rendah sehingga harus dihindari.

b Out-breeding
Out-breeding adalah perkawinan yang hubungan kekeluargaannya jauh atau
kedua induk tidak mempunyai hubungan leluhur paling sedikit empat
generasi. Out-breeding sampai saat ini tetap memegang peranan penting dalam
perbaikan mutu ternak lebah. Perkawinan ini merupakan cara terbaik
dengan daya tetas bisa mencapai bisa mencapai 100%. Namun, banyak atau
sedikitnya anggota koloni dan produktivitas koloni sangat tergantung pada
kualitas ratu, kualitas dan kuantitas sperma jantan.

Untuk mempertahankan jumlah koloni maka perlu dilakukan penggabungan
maupun pemecahan koloni sedangkan untuk mengatasi masalah ketersediaan
pakan dapat dilakukan pengangonan ke berbagai lokasi yang potensial.
Penggabungan koloni dilakukan bila koloni terlalu lemah sedangkan
pemecahan koloni dilakukan bila koloni terlalu kuat. Penggabungan koloni dapat
dilakukan antara koloni lebah yang lemah dan atau tidak mempunyai ratu
dengan koloni lain yang beratu. Penggabungan dapat juga dilakukan
apabila kita menginginkan koloni lebah yang kuat yang penuh lebah pekerja.
Penggabungan koloni lebah sebaiknya dilakukan pada saat musim hujan
untuk mempertahankan keberadaan dan keselamatan koloni serta dilakukan pada
waktu sore hari setelah lebah berkumpul di dalam sarang.

Pemecahan koloni dilakukan bila populasi lebah banyak di setiap koloni.
Pemecahan koloni dapat dibagi menjadi dua koloni yang baru. Satu bagian
koloni tetap dengan ratu yang lama dan koloni lainnya diberikan ratu
baru hasil program Queen Rearing (budidaya lebah ratu). Pemecahan ini
biasanya dilakukan pada sore hari.

Pengangonan dilakukan untuk mengatasi masa paceklik dimana tanaman
pakan lebah di lokasi pengangonan memiliki ketersediaan polen dan nektar
yang cukup banyak. Kekurangan nektar bisa diatasi dengan memberikan
stimulasi gula dengan sirup tetapi hal ini tidak boleh terus menerus.

Hama dan Penyakit

Koloni lebah dan madu yang dihasilkan tidak terlepas dari hama dan
penyakit. Penanggulangan hama dan penyakit dapat dilakukan dengan berbagai
cara diantaranya dengan cara mekanis, kimiawi (insektisida), varietas
(generasi lebah yang tahan terhadap hama dan penyakit), biologi
(memutuskan siklus hidup hama atau mikroorganisme), sanitasi, dan eradikasi
(memusnahkan inangnya).

Cara mekanis merupakan pengendalian dengan memperlakukan jasad
pengganggu secara mekanis, menangkap dan membinasakannya. Cara ini dilakukan
bila populasinya dalam jumlah sedikit dan dapat dikenali dengan segera.
Cara kimiawi adalah pengendalian yang dilakukan sebagai alternatif
terakhir apabila populasi pengganggu dalam jumlah yang melebihi batas
kewajaran. Bahan kimia yang digunakan disesuaikan dengan hama atau penyakit
yang berjangkit baik jenis insektisida, bakterisida maupun formulasi
(cairan emulsi, butiran, dll). Cara varietas dimaksudkan untuk mendapatkan
generasi baru yang lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
Generasi yang lebih tahan didapatkan dari seleksi yang ketat terhadap
populasi yang ada dari berbagai lokasi. Cara biologi merupakan pengendalian
yang dilakukan dengan memanfaatkan kelemahan perilaku hama dan
penyakit, seperti memutuskan siklus hidup atau menggunakan musuh alami dengan
cara melepaskannya dalam populasi predatornya. Cara sanitasi pada
prinsipnya adalah menjaga lingkungan habitat atau populasi inang agar tetap
bersih, sehingga tidak mengundang kehadiran hama maupun penyakit. Cara
eradikasi adalah pengendalian dengan memusnahkan inangnya, karena bila
dibiarkan atau dikendalikan dengan cara-cara di atas tidak akan berhasil
atau terlalu mahal untuk dilakukan dan akan menyebabkan hama ataupun
penyakit pengganggu menyebar lebih luas lagi.

Labels: