- Atasi Cacingan -
Bila seseorang sudah lewat setengah tahun tidak makan obat cacing maka kemungkinannya 80 persen ususnya penuh dengan cacing gelang, cacing tambang dan cacing keremi. Mungkin juga ada cacing cambuk dan… cacing pita!
Lantas, dari manakah datangnya cacing? Hampir 90 persen cacing datang lewat telornya dan melalui mulut. Kuku dan tangan yang kotor–tidak dicuci dengan sabun – sebelum makan dapat menjadi lubang entri bagi telor cacing. Mungkin tahi kuku penuh dengan telor cacing yang berukuran micron karena habis menggaruk lubang dubur yang gatal (karena cacing keremi) atau bekas cebok yang tidak disabun atau hanya pakai air mengalir saja.
Makanan yang memiliki unsur sayur mentah juga rawan ketumpangan telor cacing. Karedok, lalapan dan gado-gado misalnya. Telor cacing bisa menyelundup dengan aman di sela-sela batang bayam, kangkung, brocolli, lembaran helai kubis atau daun selada. Kecambah mungkin tidaklah karena terlalu mini, tetapi siapa tahu?
Mengapa kerap kecacingan dikaitkan dengan taraf kehidupan? Masyarakat miskin cenderung juga kurang memperhatikan – tentu ada perkeculaiannya – masalah-masalah hygiene. Kebiasaan mencuci tangan sebelum makan, misalnya. Mengapa kecacingan paling tinggi prevalensinya pada anak-anak?
Anak-anak paling sering tidak memakai sepatu atau bersandal dan kontak langsung dengan tanah atau lumpur di mana telor cacing banyak terdapat. Sehabis bermain sepak bola di lapangan rumput atau lapangan becek berlumpur tidak jarang anak-anak langsung istiahat, jajan, dan makan pakai tangan. Penanganan kecacingan sebenarnya relatif mudah dan murah.
Saking mudah dan murahnya sehingga kebanyakan orang mengabaikannya. Menganggapnya tidak apa-apa, Bukankah kalau makan biasanya juga sudah cuci tangan terlebih dahulu?! Penanganan Kecacingan Obat yang paling tua dan lama dan paling murah untuk kecacingan ialah piperazine (Ascomin, Ascaridil dll).
Yang lebih luas pemberantasan jenis cacingnya ialah sediaan yang mengandung pyrantel pamoat (Combantrin) dan mebendazole (Vermox) Khusus untuk pemberantasan cacing pita sampai ke akar-akarnya sampai bersih hanya mampu dilakukan dengan preparat mebendazole. Tips untuk mencegah dan mengatasi kecacingan.
Lantas, dari manakah datangnya cacing? Hampir 90 persen cacing datang lewat telornya dan melalui mulut. Kuku dan tangan yang kotor–tidak dicuci dengan sabun – sebelum makan dapat menjadi lubang entri bagi telor cacing. Mungkin tahi kuku penuh dengan telor cacing yang berukuran micron karena habis menggaruk lubang dubur yang gatal (karena cacing keremi) atau bekas cebok yang tidak disabun atau hanya pakai air mengalir saja.
Makanan yang memiliki unsur sayur mentah juga rawan ketumpangan telor cacing. Karedok, lalapan dan gado-gado misalnya. Telor cacing bisa menyelundup dengan aman di sela-sela batang bayam, kangkung, brocolli, lembaran helai kubis atau daun selada. Kecambah mungkin tidaklah karena terlalu mini, tetapi siapa tahu?
Mengapa kerap kecacingan dikaitkan dengan taraf kehidupan? Masyarakat miskin cenderung juga kurang memperhatikan – tentu ada perkeculaiannya – masalah-masalah hygiene. Kebiasaan mencuci tangan sebelum makan, misalnya. Mengapa kecacingan paling tinggi prevalensinya pada anak-anak?
Anak-anak paling sering tidak memakai sepatu atau bersandal dan kontak langsung dengan tanah atau lumpur di mana telor cacing banyak terdapat. Sehabis bermain sepak bola di lapangan rumput atau lapangan becek berlumpur tidak jarang anak-anak langsung istiahat, jajan, dan makan pakai tangan. Penanganan kecacingan sebenarnya relatif mudah dan murah.
Saking mudah dan murahnya sehingga kebanyakan orang mengabaikannya. Menganggapnya tidak apa-apa, Bukankah kalau makan biasanya juga sudah cuci tangan terlebih dahulu?! Penanganan Kecacingan Obat yang paling tua dan lama dan paling murah untuk kecacingan ialah piperazine (Ascomin, Ascaridil dll).
Yang lebih luas pemberantasan jenis cacingnya ialah sediaan yang mengandung pyrantel pamoat (Combantrin) dan mebendazole (Vermox) Khusus untuk pemberantasan cacing pita sampai ke akar-akarnya sampai bersih hanya mampu dilakukan dengan preparat mebendazole. Tips untuk mencegah dan mengatasi kecacingan.
- Biasakan selalu mencuci tangan bersih-bersih sebelum makan.
- Usahakan kuku-kuku jari tangan tetap bersih.
- Bila bermain di tempat becek biasakan mencuci kaki sebersih-bersihnya dengan sabun sewaktu mandi.
- Jangan langsung tidur dengan kaki yang kotor karena becek. Telor cacing akan pindah ke seprai dan kemudian masuk melalui hidung sewaktu bernapas.
- Bila makan makanan dengan sayuran mentah usahakan dicuci bersih dengan PK [permanganas kalicus] sabun cair atau dengan betadine.
- Secara teratur tiga bulan sekali minumlah obat cacing – apalagi kalau ada rasa gatal-gatal di lubang dubur.
- Khusus untuk mencegah cacing pita kalau makan steak mintalah yang weldone saja... Makan sate yang setengah mateng berisiko paling tinggi terkena cacing pita. Peringatan keras: Meskipun diolah welldone telor cacing pita tidak menjadi steril dalam steak sapi/babi. Telor cacing pita tetap pertahandan pada waktunya akan menetas di dalam usus manusia.
taken from: www.kabarindonesia.com
Labels: BOLEH TAU
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home