Tuesday, 17 November 2009

Spesies Lebah

Lebah madu adalah salah satu serangga yang menguntungkan bagi manusia

Lebah madu adalah salah satu serangga yang menguntungkan bagi manusia
karena mampu menghasilkan madu. Lebah madu seperti organisme lain sangat
dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor lingkungan ini meliputi
faktor biotik dan abiotik.

Faktor lingkungan ini baik secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi aktifitas hidup, keadaan makanan di alam
dan perkembangan populasinya. Faktor biotik terdiri dari keanekaragaman
tanaman penghasil nektar dan tepung sari serta hama penyakit, sedangkan
faktor abiotik yang mempengaruhinya terdiri dari temperatur, tinggi
tempat, kelembaban udara, curah hujan dan lama penyinaran matahari.

Lebah madu menghasilkan madu yang merupakan suatu makanan yang
menakjubkan karena khasiat yang dimilikinya. Selain itu, lebah madu juga
menghasilkan malam atau lilin lebah, propolis atau perekat lebah, susu madu
atau royal jelly dan manna (honeydew). Lebah madu juga sangat bermanfaat
terutama untuk penyerbukan tanaman buah, sayuran, dan biji-bijian.

Bangsa lebah beranggotakan 12.000 spesies. Kebanyakan serangga ini
hidup soliter, kecuali suku Apidae yang hidup berkoloni. Lebah madu adalah
insekta sosial yang selalu hidup dalam suatu keluarga besar, yang
disebut koloni lebah. Setiap sarang dihuni oleh satu koloni lebah. Keunikan
koloni lebah ini adalah mempunyai polimorfisme, yaitu anggotanya
memiliki keunikan anatomis, fisiologis, dan fungsi biologis yang berbeda satu
golongan dari golongan atau strata yang lain. Lebah madu secara
taksonomi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Animal
Filum : Arthropoda
Kelas : Hexapoda atau Insecta
Ordo : Hymenoptera
Famili : Apidae

Genus : Apis
Spesies : A. dorsata F.
A. florea F.
A. indica F.
A. mellifera L.

Sebagai serangga sosial, lebah dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
yang hidup soliter dan yang hidup berkoloni. Yang hidup soliter lebih
banyak jenisnya dibandingkan dengan yang koloni. Lebah berkoloni adalah
lebah yang hidup bersama dalam suatu kelompok besar dan membentuk suatu
masyarakat. Setiap anggotanya tidak dapat dipisahkan dari anggota
lainnya. Famili Apidae merupakan jenis lebah penghasil madu sejati. Yang
paling penting sebagai penghasil madu dan malam adalah lebah madu dari
genus Apis. Spesies yang paling penting untuk diternakkan atau dipanen
hasil madunya adalah lebah madu A. mellifera dari Eropa, A. adonsonii dari
Afrika, A. dorsata dan A. indica dari Asia.

Apis dorsata
Lebah madu A. dorsata hidup di hutan lebat sebagai lebah madu liar dan
belum pernah berhasil diternakkan dalam stup. Sarangnya terletak di
dalam hutan, alam terbuka dan terlindungi dari hujan dan sengatan sinar
matahari. Indonesia menyebutnya lebah hutan atau lebah raksasa. Lebah
raksasa ini merupakan lebah madu yang paling produktif dan penghasil malam
lebah terbanyak. Madunya lebih encer daripada madu lebah biasa. Kalau
terganggu, lebah ini akan menyerang musuhnya secara berkawan. Sifatnya
liar dan galak. Satu koloni hanya terdiri dari sebuah sisir yang sangat
besat ukurannya, hasil madunya bisa mencapai 20 kg.

Apis florea
Lebah ini mengumpulkan madu selalu pada pagi hari. Jenis lebah ini
termasuk lebah madu dari marga Apis yang paling kecil ukurannya diantara
spesies lebah madu lainnya. Habitat hidupnya di daerah payau. Koloninya
membuat sarang sebesar telapak tangan yang menggantung di cabang-cabang
pohon. Hasil madu dan malamnya sedikit. Lebah madu ini berfungsi
sebagai penyerbuk bunga-bunga kecil.

Apis indica
Di Indonesia A. indica lebih dikenal dengan nama lebah lalat. Lebah
ini dapat diternakkan secara sederhana dengan glodok atau secara modern
dalam stup (kotak lebah). Lebah liar dari jenis ini bersarang di
celah-celah batu atau gua. Ciri khas lebah madu ini adalah jinak dan gampang
diternakkan dalam stup dan tidak suka gerakan kasar. Kalau tidak dalam
keadaan terjepit, lebah ini tidak akan menyengat. Lebah yang menyengat
akan segera mati karena sengatnya tertinggal. Lebah ini cukup produktif,
sehingga banyak dipelihara masyarakat desa sekitar hutan secara
tradisional dengan menggunakan glodok dari batang kelapa atau batang randu.
Hasilnya adalah madu dan larva lebah yang dikonsumsi sebagai lauk pauk.
Di Jawa, malam lebah digunakan untuk membatik.

Apis mellifera
Lebah madu ini aslinya berasal dari daerah subtropis, yaitu benua
Eropa. Ciri khas lebah madu Eropa ini adalah memiliki gelang berwarna
kekuningan di belakang abdomen (rongga perut yang berisi alat pencernaan).
Warna tubuh bervariasi dari cokelat gelap sampai kuning hitam. Sifatnya
sabar dan selalu menjaga sarangnya agar tetap bersih. Lebah madu Eropa
ini sudah lama dijinakkan dan dibudidayakan orang. Di daerah beriklim
dingin, lebah ini tidak terlalu agresif dan kurang suka bermigrasi,
tetapi peka terhadap penyakit. Produktivitas madunya tinggi sehingga banyak
yang beternak lebah madu A. mellifera.

Labels:

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home