Thursday 4 February 2010

Hari Ini Milik Anda

Apabila Anda berada pada pagi hari, kerjakanlah apa yang harus dikerjakan; jangan sampai Anda menunggu petang hari. Hanya hari ini saja kesempatan Anda untuk hidup, bukan hari kemarin yang telah pergi dengan membawa kebaikan dan keburukan, dan buka pula hari esok yang belum tiba saatnya. Hari yang mentarinya menyinari Anda dan siang harinya menemui Anda, hanya itulah hari Anda.
Usia Anda adalah sehari, maka tanamkanlah dalam lubuk hati Anda bahwa hanya hari ini saja Anda hidup seakan-akan Anda dilahirkan dan meninggal dunia pada hari yang sama. Bila perasaan ini telah tertanam dalam diri Anda, niscaya perjalanan hidup Anda tidak akan terombang-ambing di antara mimpi buruk masa lalu berikut dengan kesedihan dan kesusahanya dan kekhawatiran masa depan dengan bayangan yang menakutkan serta gerakan yang menggentarkan. Hanya untuk hari inilah Anda memusatkan konsentrasi, perhatian, kreatifitas, jerih payah, dan kesungguhan Anda, oleh karena itu, demi hari ini Anda harus menyajikan shalat khusyuk, membaca Al-Qur’an dengan merenungi maknanya, menelaah disertai dengan renungan, dzikir dengan sepenuh hati, bersikap seimbang dalam menghadapi berbagai urusan, berakhlaq baik, ridho dengan rizki yang diberikan, membenahi penampilan, memperhatikan kesehatan jasmani, dan memberi manfaat yang berguna bagi orang lain.



Untuk hari yang Anda jalani, hendaknya Anda membagi jam-jamnya dan menjadikan menit-menitnya seakan-akan bernilai beberapa tahun dan detik-detiknya seakan-akan bernilai beberapa bulan. Selanjutnya, tanamkanlah kebaikan di dalamnya; tebarkanlah kebajikan; mohon ampunlah atas dosa Anda; berdzikirlah kepada Tuhan; dan bersiap-siaplah untuk berpulang. Jalanilah kehidupan hari ini dengan senamg gembira, aman dan tenang, serta penuh rasa ridho dengan rizki, istri, anak-anak, pekerjaan, rumah, pengatahuan, dan kedudukan Anda. Anda pasti akan menjalani hidup Anda pada hari ini tanpa sedih, tanpa kaget, tanpa emosi, tanpa dengki dan tanpa iri hati.

“Terimalah semua yang telah Allah berikankepada kalian dan jadilah kalian termasuk orang-orang yang bersyukur”. ‹Al A’raaf: 144›
Anda harus camkan dalam ingatan Anda dan juga Anda catatkan di meja kerja Anda suatu ungkapan yang berbunyi: “HARI INI MILIK ANDA”. Apabila hari ini Anda makan roti yang masih hangat lagi enak, tentu Anda tidak akan memikirkan roti hari yang kemarin yang telah keras dan basi, atau roti esok yang masih belum ada.
Apabila pada hari ini Anda masih dapat minum air tawar dan menyegarkan, mengapa Anda masih memikirkan air hari kemarin yang telah asin dan pahit, atau menginginklan air hari esok yang tidak tawar dan masih panas?
Sesungguhnya jika Anda mau jujur untuk membenahi diri sendiri dengan tekad yang kuat membaja dan semangat yang menggebu=gebu, niscaya Anda dapat menjinakkannya untuk patuh kepada falsafah: Hidupku hanya untuk hari ini”. Bila sudah demikian, Anda akan tergerak untuk menggunakan setiap saat pada hari ini guna membangun eksistensi diri Anda, mengembangkan bakatnya, dan meningkatkan etos kerja. Selanjutnya, Anda katakana: “untuk hari ini akan menjaga lisanku, maka aku tidak akan mengucap kata-kata yang terlarang dan jorok, mencaci-maki, atau mengumpat. Untuk hari ini aku akan merapihkan rumah dan kantorku, maka tidak akan ditemui lagi tata letak yang kacau lagi berantakan, tetapi semuanya akan tertata rapi. Untuk hari ini aku hidup, maka aku akan terus membersihkan tubuhku, memperindah penampilanku, memperhatikan kerapianku, dan bersikap sewajarnya dengan mengatur cara jalan, berbicara, dan semua gerakan.
Untuk hari ini aku akan hidup, maka aku akan bersungguh-sungguh melakukan ketaatan kepada Tuhanku, menunaikan shalatku dengan sebaik-baiknya, membekali diri dengan shalat sunnah, membiasakan baca Al-Qur’an, menalar buku-buku, mengahfal ilmu yang bermanfaat, dan menelaah buku yang berfaedah.
Hanya untuk hari ini aku akan hidup, maka aku akan menanamkan kebaikan dalam kalbuku dan mencabut darinya segala bentuk kejahatan yang tumbuh di dalamnya derikut ranting-rantingnya yang berduri, seperti kesombongan, keangkuhan, riya’ (pamer), iri, dengki, dan buruk sangka.
Untuk hari ini aku akan hidup, maka aku akan memberikan hal-hal yang bermanfaat bagi orang lain dan memberikan kebajikan pada orang lain. Aku akan menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, memberi petunjuk kepada orang yang tidak tahu jalan, memberi makan kepada yang lapar, menghibur yang tertimpa musibah, membela orang yang teraniaya, memberikan pertolongan kepada yang lemah, menyantuni orang yang mengalami cobaan, memuliakan orang alim, mengasihani anak kecil, dan menghormati orang dewasa.
Untuk hari ini aku akan hidup, maka wahai masa lalu yang telah pergi dan menghilang, enyahlahseperti matahari. Aku tidak akan menangisi kepergianmu dan engkau tidak akan melihatku duduk merenung untuk mengingatmu barang sejenak, karena engkau telah meninggalkanku, hijrah dariku, dan pergi dariku untuk selamanya tanpa kembali.
Wahai masa depan, engkau masih ada dalam genggaman alam gaib, maka aku tidak akan berinteraksi dengan mimpi-mimpi. Aku tidak akan menjual diriku kepada ilusi dan aku tidak akan menyegerakan kelahiran yang tiada. Hari esok masih belum ada, karena ia belum diciptakan dan masih belum sisebut-sebut keberadaanya.”
“Hari ini adalah milikmu, wahai manusia!” Ini merupakan kalimat yang paling indah dalam kamus kebahagiaan bagi orang yang menginginkan agar kehidupan ini tampildalam gambarannyayang paling cemerlang dan hiasan yang paling indah.

Taken from: Jangan Bersedih 1, Setelah Kesulitan Ada Kemudahan

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home